
BANYUASIN – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banyuasin terus berupaya memberikan layanan pembinaan terbaik bagi warga binaan melalui program rehabilitasi narkotika bekerja sama dengan Ikatan Konselor Adiksi Indonesia (IKAI) Wilayah Sumatera Selatan.
Seperti yang terlihat pada hari ini, Senin (13/10/2025), kegiatan rehabilitasi diikuti oleh 48 warga binaan, terbagi dalam tiga kategori: ringan, sedang, dan berat. Pendampingan dilakukan oleh Rizky Yesha, Sekretaris Komite Etik IKAI, dan Yoga Adam, anggota IKAI Sumsel.
Salah satu fokus kegiatan yaitu konseling individu, yang bertujuan membantu peserta lebih terbuka terhadap permasalahan pribadi yang mereka hadapi. Melalui proses ini, konselor dapat memfasilitasi penyelesaian masalah dan menyediakan bahan terapi lanjutan sesuai kebutuhan tiap individu. Konseling juga diharapkan mampu mengubah perilaku peserta agar lebih adaptif dan produktif, sekaligus membangun hubungan saling percaya antara konselor dan peserta demi keberhasilan rehabilitasi.
Selain konseling, kegiatan diisi dengan pembacaan The Creed sebagai pedoman selama rehabilitasi serta pengisian formulir WHOQOL-BREF untuk mengukur kualitas hidup peserta.
Kepala Lapas Kelas IIA Banyuasin, Tetra Destorie, mengapresiasi dukungan IKAI Sumsel dalam pendampingan program ini.
“Kegiatan ini membantu warga binaan memahami diri, mengembangkan strategi pemulihan, serta mencegah kekambuhan agar mereka bisa hidup lebih sehat dan berdaya setelah rehabilitasi,” ujar Tetra.
Program ini menjadi bagian penting dari komitmen Lapas Banyuasin dalam mewujudkan layanan pemasyarakatan yang humanis dan berorientasi pada pemulihan.
Sekretaris Komite Etik IKAI Wilayah Sumsel, Rizky Yesha, menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya berfokus pada aspek terapi, tetapi juga pada penguatan karakter dan kesiapan mental peserta.
“Melalui rehabilitasi ini, kami ingin membantu warga binaan memahami dirinya secara lebih dalam, mengidentifikasi akar permasalahan, dan menemukan strategi pemulihan yang tepat. Tujuan akhirnya adalah agar mereka dapat menjalani kehidupan yang lebih sehat, produktif, dan bebas dari ketergantungan,” ujar Rizky.
